Berdasarkan hadits dari Aisyah ra dikatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah saaw wafat pada usia 63 tahun. Pada hari Senin 12 Rabi’ul Awwal 11 H.
Ketika akan wafat, Rasulullah sempat bersabda, “Ummatiy, ummatiy! Ash-shalah, ash-shalah!” Yang berarti: Ummatku, ummatku! Shalat, shalat! Demikianlah beliau begitu mengkhawatirkan akan keadaan ummatnya. Hingga akhir hayatnya pun beliau tetap memikirkan ummatnya. Beliau khawatir kalau-kalau ummatnya tersesat. Akan tetapi saat ini, betapa banyak ummat Islam yang meninggalkan shalat dan tidak peduli akan kegalauan Rasul. Mereka tidak peduli dengan perasaan Rasul bila amal mereka dihadapkan kepada Rasul tiap harinya.
Setelah mengucapkan, “Ya Allah ampunilah aku, dan jadikanlah aku bersamaMu wahai Rafiqul A’la,” Muhammad Rasulullah saaw menghembuskan nafas terakhirnya.
Di luar, orang-orang yang berkumpul tidak percaya bahwa Rasulullah saaw telah wafat. Lalu Abu Bakar ra keluar dari kamar Nabi dengan air mata berlinang. Beliau ra memberi isyarat agar tenang, kemudian berkata, “Ketahuilah, barangsiapa menyembah Muhammad, Muhammad telah wafat. Tetapi barangsiapa menyembah Allah, ketahuilah bahwa Allah tidak akan pernah mati.”
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. [QS. 3:144]
Ketika akan wafat, Rasulullah sempat bersabda, “Ummatiy, ummatiy! Ash-shalah, ash-shalah!” Yang berarti: Ummatku, ummatku! Shalat, shalat! Demikianlah beliau begitu mengkhawatirkan akan keadaan ummatnya. Hingga akhir hayatnya pun beliau tetap memikirkan ummatnya. Beliau khawatir kalau-kalau ummatnya tersesat. Akan tetapi saat ini, betapa banyak ummat Islam yang meninggalkan shalat dan tidak peduli akan kegalauan Rasul. Mereka tidak peduli dengan perasaan Rasul bila amal mereka dihadapkan kepada Rasul tiap harinya.
Setelah mengucapkan, “Ya Allah ampunilah aku, dan jadikanlah aku bersamaMu wahai Rafiqul A’la,” Muhammad Rasulullah saaw menghembuskan nafas terakhirnya.
Di luar, orang-orang yang berkumpul tidak percaya bahwa Rasulullah saaw telah wafat. Lalu Abu Bakar ra keluar dari kamar Nabi dengan air mata berlinang. Beliau ra memberi isyarat agar tenang, kemudian berkata, “Ketahuilah, barangsiapa menyembah Muhammad, Muhammad telah wafat. Tetapi barangsiapa menyembah Allah, ketahuilah bahwa Allah tidak akan pernah mati.”
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. [QS. 3:144]
Muhammad Saw
- Saat Iblis Bertamu Kepada Rasulullah
- Mengatasi Marah cara Nabi.
- 106 Kebiasaan Nabi Muhammad Saw.
- Keluarga Muhammad Rasullulah Saw.
- Dialog Iblis vs Rasulullah SAW
- Cara tidur & tempat tidur Rasulullah
- Ciri fisik Nabi Muhammad Saw
- Muhammad (SAW) Di Mata Para Tokoh Dunia.
- Kriteria Pengikut Rasulullah saw
- Detik-detik Sakaratul Maut Rasulullah SAW
0 komentar:
Posting Komentar