Cara tidur & tempat tidur Rasulullah

Cara Tidur Rasulullah

Al-Bara’ bin ‘Azib ra. berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW bila berbaring di tempat tidurnya, beliau letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa: Robbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Robbi, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu).” [HR. At-Tarmidzi]
Hudzaifah ra. berkata: “Bila Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya, maka beliau berdoa: Alloohumma bismika amuutu wa ahyaa (Ya Allah, dengan Asma-Mu aku mat dan aku hidup). Dan jika bangun dari tidurnya beliau berdoa: Alhamdu lillaahil-lladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin-nusyuur (Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan daku kembali setelah mematikan daku, dan kepada-Nya tempat kembali).” [HR. At-Tarmidzi]
Aisyah ra. berkata: “Bila Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.” [HR. At-Tarmidzi]



TEMPAT TIDUR RASULULLAH SAAW

Ummul Mu`minin, Aisyah ra. bercerita: “Sesungguhnya hamparan tempat tidur Rasulullah SAAW terdiri atas kulit binatang, sedang isinya adalah sabut korma.” (HR. At-Tarmidzi)
Muhammad Shadiq bin Baqir bercerita: Aisyah ditanya, “Apa yang menjadi hamparan tempat tidur Rasulullah SAAW di rumah Anda?” Ia menjawab, “Terbuat dari kulit binatang, sedangkan isinya sabut korma.”
Hafshah ditanya, “Apa yang menjadi hamparan tempat tidur Rasulullah SAAW?” Beliau menjawab, “Kain dari bulu yang kami lipat dua. Di atas itulah Rasulullah SAAW tidur. Pernah suatu malam aku berkata (dalam hati): ‘Sekiranya kain itu kulipat menjadi empat lapis, tentu akan lebih empuk baginya.’ Maka kain itu kulipat empat lapis. Manakala waktu shubuh, beliau SAW bersabda: ‘Apa yang kamu hamparkan sebagai tempat tidurku semalam?’ Aku menjawab: ‘Itu adalah hamparan tidur Anda juga, hanya saja aku lipat empat. Aku kira akan lebih empuk bagi Anda.’ Rasulullah SAW bersabda: ‘Kembalikan kepada asalnya! Sungguh, disebabkan empuknya, aku terhalang dari shalat di malam hari.’” (HR. At-Tarmidzi)

Artikel Terkait Berikutnya

0 komentar:

Posting Komentar

Demi Allah Yang Esa, berkomentarlah berpaham agama Rosul dan Insya Allah Rahmat pada anda semua.